10 April 2012

siapa kata kita sudah TUA?

bismillah


kawan, kita masih muda
lihat diri kita
kita masih bersemangat
berjam-jam di luar rumah
mengikis tugas
melalap beban
kawan, kita memang masih muda
cuba lihat, di jalanan
tengok pula di lapangan
sebentar muncul di sana
lalu ada di sini

kawan, kita memang muda
kalendar kita hampir tak tersisa
malam kita hampir tak pernah dingin
siang kita panjang tak terjeda
lihat karya kita, dahsyat!
kita memang muda
tengok tapak kita, luar biasa!!
kita jelas masih muda
cermati fikiran kita
tak diragukan
kita memang muda
memang ada muda di senja kita

kawan, kita masih muda
yang bercerita apa saja
tak lelah berharap
bertemu mimpi
yang bagi kita bukan lagi mimpi
kawan , kita masih muda
bercanda tanpa jarak
menyapa tanpa dusta
akrab menggapai asa

tapi mengapa sekali kita membisu?
ya, kerana kita masih muda
juga mengapa terkadang kita patah?
ya, kerana kita memang masih muda
namun mengapa terkadang kita tak lagi sanggup berjalan?
kerana kita memang muda
juga mengapa kerap ada harga?
untuk sebuah nama yang tak cukup bernilai
untuk seonggok harta yang tak berharga
kerana kita masih muda
ya kerana memang kita masih muda

kawan, mungkin kita masih muda
kadang kita asyik mainkan itu
lalu sekarang mainkan ini
sambil lupakan itu
kawan, kita masih muda
banyak cadangan energi kita miliki
sebanyak alasan untuk patah arang
dan futur

tengok juga ego kita
kita juga muda
sahabat, kita memang muda
periksa daftar belanja kita
beli nama 
dengan harga diri
kita memang muda
kawan, kita masih muda
tak terkecuali untuk harga diri

kawan, kita masih muda
tapi kadang berat kaki kita
sesekali kita berbicara
dengan bahasa yang tidak mudah dimengerti
satu dua argumen kita gagap
melayang dan melayang
kawan, kita memang muda
ada curiga, ada seteru
ada suka dan ada benci
ada marah yang berserak ragu

kawan, kita memang muda
biarkan warna pekat eksistensi itu
tak apa ada sedikit ego
tapi kawan
kalau memang muda
mana kaki kita
yang akan menerbangkan kita?
mana tangan yang belum lama terayun itu?
mana hati kita yang belum lagi keras itu

kawan, sampai bila kita muda di maghrib hidup ini?
sampai habis terbeli?
sampai habis tergadai harga diri kita?
sampai tak ada lagi yang tak menunduk
atau meminta
atau sekadar menghormat?

kawan, kalau kita muda
semoga telaga maaf itu
tidak mau kering
juga hutan hati kita
sejuk
dan tetap dingin
kerana setelah itu merah
yang hanya untuk yang muda

selamat jalan kawan
mari berjalan teman

kita memang masih muda
bahkan setelah sampai di sana
kita tetap orang muda
menuju jannah yang telah tersedia

hasil nukilan Eko Novianto dalam penulisannya, "Sudahkah Kita Tarbiyyah?"

sekian
wassalam
Related Posts with Thumbnails