08 August 2011

Jika hidup bukan untuk dakwah, justeru untuk apa?

*Sajak ini tidak diterjemahkan daripada bahasa asalnya, (Bahasa Indonesia)

Enta pergi pagi

Dengan semangat mencari duniawi

Jika angkot macet, langsung berganti sewa taksi

Agar harta buruan tidak beralih dari sisi


Ente pulang malam

Dengan jasad yang kelelahan

Nyampe di rumah mendekam sampai pagi datang


Lupakah engkau

Rasulullah saw bagaikan rahib di malam hari

Dan menjadi singa di siang hari

Sementara kamu

Tak peduli siang tak peduli malam

Yang penting dunia dalam genggaman


Sahabat cobalah engkau renungkan

Apa sih yang ingin kugapai sampai harus membanting tulang

Apa sih yang ingin kubangun hingga pagi datang

Apa sih yang ingin kuraih hingga tubuh begitu letih


Jujur saja, untuk urusan perutmu bukan

Buat beli martabak atau nasi

Masuk perut dan kemudian raib menjadi kotoran


Jujur saja, untuk urusan rumah tempat kau tinggal bukan

Buat beli keramik, AC ataupun busa

Dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan


Jujur saja, untuk urusan kesenangan anak-anak yang kau rindukan bukan

Buat pakaian, mainan, ataupun poster-poster idaman

Dinikmati, menghilang dari pandangan

Jangan jadikan dakwah sebagai kegiatan sampingan

Jangan jadikan dakwah sebagai hiburan

Jangan jadikan dakwah sebagai ajang gaul sesama teman

Jangan jadikan dakwah sebagai pengisi waktu luang

Jangan jadikan dakwah sebagai sarana memburu uang

Karena kelak yang kau dapatkan adalah jahanam

Sebagai balasan atas kemusyrikan yang kau jalankan


Sahabat

Jadikan dakwah sebagai ruh kalian di dunia

Jadikan dakwah sebagai rumah tinggal kalian di dunia

Jadikan dakwah sebagai tugas utama kalian di dunia

Jadikan bahwa hanya dengan dakwah diri kalian begitu bahagia

Jadikan bahwa tanpa dakwah kalian begitu menderita


Sahabat

Jalan dakwah inilah yang membedakan kita

Dengan para pendusta ayat-ayat-Nya

Dan jika engkau hidup di dunia ini tidak untuk tegakkan risalah-Nya Itu

artinya engkau pun sama dengan mereka

Yang lebih menyukai neraka ketimbang surga

Dan jika engkau hidup di dunia ini sebagai tujuan

Ingatlah bahwa tak lama lagi ruhmu bakal dicabut dari badan


Jika hidup tidak untuk dakwah

Trus ente mo ngapain?


Mau jadi ayam?

Yang pergi pagi pulang petang

Kurang petang tambahin nyampe tengah malam


Tapi masih mendingan ayam

Karena ia rutin bangun sebelum azan

Dan teriakkan lagu keindahan

Tapi kamu

Rutin subuh setengah delapan

Apalagi kalo akhir pekan

Bisa jadi subuh hengkang dari pikiran


Tapi masih mendingan ayam

Karena ia berani pilih makanan yang ia inginkan

Tapi kamu

Elo embat semua yang ada di hadapan

Tidak peduli daging, tumbuhan, ataupun batu hitam

Sementara kamu dikaruniai pikiran


Jika engkau hidup hanya untuk itu semuanya

Maka harga dirimu

Nilainya sama dengan apa yang kamu makan

Nilainya sama dengan apa yang kamu keluarkan dari perut hitam

Nilainya sama dengan apa yang kamu rindukan


Karena jasadmu tak ubahnya tembolok karung

Tempat penyimpanan semua makan yang kamu makan

Karena jasadmu tak ubahnya perekat

Tempat semua kesenangan dunia melekat


Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang

Engkau lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti kau tinggalkan

Engkau lupa bahwa tempat tinggalmu sesudahnya adalah istana masa depan


Tapi sahabat

Jika engkau hidup untuk dakwah

Tidak ada setitik harapan pun yang kelak dirugikan

Tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan


Tapi di dalamnya penuh ujian dan batu karang

Dan engkau harus yakin penuh akan janji Allah

Tapi di dalamnya tidak lekas kau dapatkan keindahan

Dan engkau harus yakin bahwa inilah jalan kebaikan


Sahabat

Janganlah terlena dengan kesenangan fana

Janganlah terlena dengan gemerlapnya dunia

Itulah yang Allah berikan sebagai hak para musyrikin di dunia

Tiada usah kamu iri dan berpikir tuk hanyut bersamanya

Karena kau tahu kehidupan mereka sesudahnya adalah neraka

Dan mereka kekal di dalamnya


Sahabat

Jangan sia-siakan hidup di dunia

Bangun rumah dakwah

Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah

Jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah

Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah.

Jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya

Jika kau diluaskan usia, maksimalkan berikan yang terbaik untuk-Nya


Sajak hasil nukilan: Agus Sujarwo
Dideklamasikan oleh: akh Raswan

@Konvensyen Mahasiswa IKRAM Perak 2011 (KOSMIK '11)

30 Julai 2011

0 comments:

Related Posts with Thumbnails